Selasa, 11 November 2014

Kotbah Natal


“DENGAN SEMANGAT NATAL,  KITA TINGKATKAN PELAYANAN YANG BERMARTABAT KEPADA PELANGGAN MELALUI KARYA NYATA SECARA IKHLAS, JUJUR DAN BERTANGGUNGJAWAB”
Tema ini mengingatkan saya akan cerita Autobiografi Thomas Alfa Edison.  Dia lahir dalam masa kegelapan.  Ortu-nya miskin.  Setiap pagi, ketika hari masih gelap dia sudah bangun dan cepat-cepat ke stasiun KA. Di tengah  keramaian orang dia menjejelkan Koran dalam suasana setengah terang antara hari masih malam dan matahari hendak terbit diufuk Timur, tapi dia nekad  lakukan kerjaan itu sambil berteriak-teriak: Koran-koran……  
kayaknya dari  perjuangan-2nya di masa belum ada Listrik  itulah dia dikaruniai Tuhan talenta untuk memikirkan terang, secercah   cahaya untuk kehidupan. Akhirnya melalui keuletannya yang luar biasa dia menciptakan bola lampu. Maka terjadilah terang di sekitar kita. 
Sehingga Joesandi  dalam mengiklankan bola lampu di televisi beberapa tahun lalu dia menyampaikan satu ungkapan yang lucu sekali dan mudah diingat. Ungkapan Joesandi yang terkenal ketika itu adalah ini: Terang….terus… terus…terang….Anak ayamku turun 10 mati 2 tinggal 8. Terus …. terang--- terang….terus. Terang…… terang……. Terus…….

Dan acara family 100 telah meng-interview 100 Responden. Mereka ditanya. Jika tiba-tiba terjadi gelap karena Listrik mati maka apa yang biasa dilakukan orang?  Dan  Responden TV spontan katakan: Tidur. Duduk manis di deker.  Kalau menurut bapa-bapa  apa yang  dilakukan ketika terjadi  gelap? SMS dan Telp……gampang kan? Tapi Nilainya Cuma 10. Yang mendapat nilai tinggi  adalah:
Ibu-ibu pada teriak ……marah-marah panggil-panggil he…ama....  mana Lilin …. dan anak-anak pada nangis……Mama…mama….gelap  Waduh payah ne ada keributan besar. 
Makanya terang…terus….terus terang. Anak bola lampu ada  10, mati 2 tinggal 8. Masih bisa Terang ….terus….. terus…terang.  Ya begitulah  bentuk-bentuk KERINDUAN/HARAPAN  AKAN TERANG  UNTUK MENGUSIR KEGELAPAN.

Memang Sifat terang itu menembus KEGELAPAN. Mengusir kegelapan. Menerangi lingkungan sekitar. Karena itu  jika tiba-tiba terjadi gelap maka orang spontan teriak….. Mama….  
Artinya Siapapun tidak suka gelap.  Karena Tidak mengenakan.  Orang katakan bahwa ternyata gelap itu menciptakan 3 serangan sekaligus dalam  hidup kita yaitu SERANGAN:  SMS:   Sumpek  (Pikiran Sumpek,  Perasaan Mumet  dan Hati Suntuk)  à bukan SMS : Susah Melihat orang Senang. Senang Melihat orang Susah. 
Ibu-bapa dan saudara/i Kel Besar PT PLN Nias dan Mitranya yg terkasih….
Kalimat  sentral  dari Tema Perayaan Natal kita adalah kata : TERANG.  Dan Tema ini merupakan ringkasan dari Prolog Injil Yohanes yang memulai  Injilnya dengan kata-kata yang paling tegas: In Principio, pada prinsipnya, 1:1 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.  1:4 Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. 1:5 Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya.  1:9 Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia. 1:11 Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya.   Saudara/i…… tks
Kata Terang dalam Prolog Yohanes diulang sampai 6 x. Ini merupakan ungkapan Personfikasi dari Kebijaksanaan dan keputusan Allah terhadap manusia. Sementara Isi dari Prolog Yohanes ini berbicara tentang: Pewahyuan diri Allah dan bagaimana Allah menjelaskan diriNya agar kita dapat menangkap KebijaksanaanNya. 
Ternyata Keputusan dan Kebijaksanaan Allah yang paling menakjubkan manusia – menggemparkan dunia dan seluruh isinya adalah : “Kelahiran PutraNya di dunia sebagai manusia di tengah malam yang sunyi - malam kudus.”
Keputusan Allah itu terjadi dalam sejarah keselamatan manusia yang panjang sekali.   
Malam kudus itu adalah malam kegenapan janji Allah kepada manusia.
-Sesudah beribu-ribu abad dunia diciptakan
-Sesudah 18 abad Abraham dipanggil Allah ---> ke luar dari Kota Ur
-Sesudah 12,5 abad Musa diutus Allah, memimpin bangsa terpilih
-Sesudah 10 abad Daud dipilih Allah menjadi Raja
-Setelah Bunda Maria menerima Kabar Gembira dari Malaikat Gabriel:  “Engkau
akan   mengandung dari Roh kudus dan melahirkan seorang anak dan hendaklah  
engkau menamai Dia Yesus…”
-Setelah Yohanes Pembaptis berseru-seru di padang gurun: “Luruskanlah jalan bagi      
TUHAN, Persiapkanlah jalan bagiNya”.

Maka Lahirlah Penebus Dunia, Dia-lah Emanuel = Allah beserta kita.  Allah sendiri yang ambil inisiatif untuk MENCAHAYAI – MENERANGI HIDUP MANUSIA.  Inilah peristiwa “Incarnasi” Allah merendahkan DiriNya yang Transenden – Tinggi mengatasi ciptaanNya Namun ingin menjadi manusia.
Karena itu merayakan Natal berarti :  MERAYAKAN     KESETIAAN  KEPADA MANUSIA. Dan itu terjadi dalam suasana gelap hanya bintang-binatang menjadi Terang – mencahayai peristiwa itu. Dan kemudian hari ini kita bernyanyi:  Malam kudus - sunyi-senyap, BintangMu, gemerlap ….telah lahir Juru - slamat….”
Itulah Malam kelahiran Yesus Kristus, Juruselamat dunia.  Malam itu di padang Efrata para Malaikat Allah bernyanyi:
= Gloria in Ex Celcis Deo et Pax in Hominibus et in terra = 
=  “Terpujilah Allah di langit yang tinggi dan damai sejahtera bagi manusia di bumi”
Malam itu juga di padang-padang Bethlehem, para gembala membuang langkah, bergegas mencari Raja Damai, yang menerangi dunia. Yang mencahayai nurani manusia. Itulah kisah singkat malam kudus 2000 tahun yang lalu.

Ibu-bapa…., sidang perayaan Natal yang dikasihi  Tuhan,
2000 tahun telah berlalu, sejak ketika itu lagu: Damai dilantunkan, dan sudah beribu-abad, bertahun-tahun sudah,  manusia menyanyikan lagu damai, mengenang Dia yang hidup dan karena Dia hidup dalam dunia yg suram maka terjadilah terang bagi manusia. Dia adalah Terang itu yang mencahayai PADANG-PADANG NURANI MANUSIA agar hidupnya menjadi TERANG bagi sesamanya.
TETAPI Kita lalu memeluk TERANG dan DAMAI macam apa dalam perjalanan sejarah hidup kita di tahun ini?
Dari tahun ke tahun, bulan ke bulan, kita melihat, mendengar, merasakan dan  mengalami bahwa sering terjadi: Percecokan = Terorisme = pembunuhan. Penipuan = kebohongan.          Visi kita : Melayani tanpa upah tapi Komisi tinggi. Bertanggungjawab atas tugas tanpa pamrih tapi banyak hari libur dan isin pribadi.
Usaha untuk mencari perdamaian, sering memakai metode ATASAN-bawahan. Perdamaian dipaksakan dengan menakut-nakuti pihak yang lain. Pada sayap  sebuah pesawat pembom terdapat tulisan: “Peace is our professsion”  = damai adalah pekerjaan kami. Bayangkan, pesawat pembom dikatakan pesawat pembawa Damai.
Kita sering mengartikan perdamaian dengan kalimat: “Tidak ada perang, tidak ada kerusuhan”, tetapi teror jalan terus = adu domba sudah biasa kita lakukan = usaha menyebar issu kita pikir tidak apa-apa karena memang tidak dibeli koq = mematikan kreativitas sesama berjalan tanpa satu sikap kemanusiaan yang bermartabat. Kita merasa malu jika anggota keluarga kita dipermalukan Namun kita lalai untuk koreksi diri malah terus membenci sesama.
Damai macam demikian hasilnya: “Tidak menentu = terus memprihatinkan nurani = mudah merebak menjadi kerusuhan. Lalu sama-sama kita berteriak:  “Terkutuklah hidup ini !”
Saudara/i…..Ketika berhadapan dengan KESULITAN biasanya kita sendiri yang bertarung.  Dan dalam suasana seperti itu maka NURANI KITA YANG BENING terus memberontak penuh Tanya: Dimanakah aku menggenggam  sepotong damai bagi hidupku? Ke mana  aku menemukan  secercah TERANG SEJATI yang dapat menerangi kecemasan batinKU?
Di mana aku menemukan secercah TERANG untuk hidup sehari? Dari mana aku mendapatkan damai yang mengalir dari kehidupan yang penuh persaudara dan rasa persahabatan?    Masih mampukah saya berkata-kata seperti Joesandi: Terang terus…..terus  terang….
Ibu-bapa…..umat yang dikasih Tuhan,
Damai sejati hanya dapat ditemukan dalam Tuhan Sang Pencipta. TERANG keselamatan Allah hanya dapat tumbuh di tengah kita  JIKA kita semua merasa bahwa kita milik kepunyaan-TUHAN, kita menerima Dia ketika mencintai sesama kita.  
TERANG sejati baru akan bercahaya dalam hidup kita   ketika kita BERANI menghayati INCARNASI = Allah menjadi manusia dengan  melahirkan perubahan SIKAP HIDUP. IKHLAS Melayani.  JUJUR dalam pekerjaan kita sbg anggota keluarga PT PLN. Dan BERTANGGUNGJAWAB dalam hal-hal kecil. Seperti ketika isteri sakit maka bapalah yang bertanggungjawab untuk urusan dapur. Bukan ketika isteri sakit maka bapa berdoa begini:  Tuhan…..Isteriku ini sudah lama sakit. Tolong Tuhan, jamah dia  Tuhan. Terjadilah padanya menurut kehendakMu. Maka Kalau dia mau mati – matilah. Tidak apa-apa. Dan…. jika dia mau hidup  maka hiduplah – saya senang.”
Ibu-Bapa dan saudara/i….. Mari kita menjadikan TERANG & Damai Natal untuk mewujudkan kebersamaan dalam:

n  Keluarga: Kita adalah pembawa TERANG bagi anggota keluarga kita sendiri. Terang Natal baru menjadi TERANG setelah Perayaan ini. jika tidak mampu jadi TERANG bagi sesama,  maka jadilah  Cahaya Cinta Tuhan jika tidak sama sekali MAKA:
=Jangan pernah merasa kasihan karna PINTU-2 rumah di Bethlehem tertutup rapat bagi Sang JURUSELAMAT, kalau saja kota Betlehem HATI kita sendiri  tidak punya Ruangan untuk: Anggota Keluarga sendiri.  Kepada ANDA Damai Natal  hari ini turun mencahayai NURANImu.

n  Tempat Kerja: Bagaimana damai Natal ditularkan di tempat kerja. Menerima teman, menghargai atasan, pandai mendekati bawahan. Sebagai anggota satu organisasi. Apakah saya suka menelanjangi sesama, merampas  status,  tidak suka sesama berkembang? MAKA…..
= Jangan merasa kasihan karna PINTU-2 rumah di Bethlehem tertutup rapat bagi Sang JURUSELAMAT, kalau saja kota Betlehem HATI kita sendiri  tidak punya Ruangan untuk: TEMAN dan MITRA KERJA kita sendiri: Karna kita lebih senang dengan KEBANGGAAN Status.
Ibu-bapa…..
Ada sebuah cerita tentang bagaimana mewujudkan kebaikan dan Kesetiaan yang menyelamatkan:
Di tengah laut lepas, terdapat sebuah pulau kecil terpencil - bukan di kepulauan kita - Penduduk  pulau itu memiliki tradisi dan peraturan yang amat ketat, kaku. Jika melanggar aturan maka bayarannya nyawa. Pada suatu hari, seorang perempuan yang telah bersuami kedapatan Selingkuh dengan seorang bapa yang terkenal genit di pulau itu ketika suaminya sedang melaut di pulau lain. 
Maka sesuai hukum adat yang berlaku, perempuan itu Mesti dilemparkan ke dalam jurang maut di tepi pantai pulau itu. Tapi berhubung suaminya belum juga kembali, maka hukuman pun ditunda. Sementara pihak keamanan menahan sang perempuan itu. 
Ketika sang suami kembali dari laut, serta-merta para tua adat menyampaikan peristiwa memalukan itu kepada sang suami. Maka apa reaksi sang suami….. Diam seribu bahasa. Tinggal 3 hari lagi istrinya akan dilemparkan ke jurang maut itu. Si suami diberi kesempatan berpamitan dgn  istri buat terakhir kalinya. Tawaran para tua adat tidak dilayani sang suami. 
Malah sebaliknya, dengan senang hati sang suami balik ke pantai sambil membawa bahan-bahan untuk memasang jala = jaringan. Ia berlayar menuju jurang maut itu, lalu memasang jaringan. HATI SUAMI ITU DICAHAYAI TERANG CINTA KASIH SEJATI. 
Tepat…pada hari ke-3 semuanya selesai. Dan saat pelaksanaan hukuman pun tiba. Penduduk pulau kecil itu semua pada cemas - merasa kasihan oleh karena sang istri tidak sempat berpamitan dengan suami. Di kaki jurang maut itu, sang suami berharap cemas agar istrinya tidak dibuang ke tempat lain. Di hadapan para tua adat sang istri memohon agar waktu hukuman ditunda dulu, biar ia berpamitan dan minta maaf kepada sang suami. Namun …rasa haru dan kasihan tidak mampu membendung otoritas hUkum adat. Wanita itu segera dilempar ke jurang maut itu. 
DAN … apa yang terjadi  di kaki jurang itu? Perempuan itu jatuh persis - tepat pada jala = jaringan yang telah dipasang suaminya….Sang suami segera pergi dan merangkul istrinya, mereka bahagia. Istri selamat dan suaminya merasa damai. Mereka lalu mulai dengan hidup baru. Ternyata cinta dan kesetiaan sejati mampu mengalahkan otoritas apa pun di dunia ini. Ternyata: TERANG Kasih Allah lebih kuat cahayaNya dari pada Terang otoritas duniawi.
                Ibu-bapa…. Pesan Cerita pendek di atas  adalah SIKAP DAN HATI  sang suami yang telah DITERANGI OLEH CINTA KASIH. DIA adalah Suami yang suka memberi MAAF. Suami yang memiliki Tangan terbuka untuk memasang   jaringan keselamatan bagi istrinya.  Ternyata Kebaikan dan kesetiaan sang Suami tidak hanya berupa KATA-KATA, lipservice TAPI  perbuatan nyata = Tindakan keselamatan DEMI kebahagiaan SANG KEKASIH HATI. Itulah TERANG TUHAN yang menerangi hati, pikiran dan Kehendak kita untuk MELAKUKAN tindakan MENYELAMATKAN sesama. Itulah NATAL dalam KESEHARIAN HIDUP KITA. Itulah wujud TANGGUNGJAWAB KITA kepada orang lain.
            Ibu-bapa…… Merayakan Natal, sesungguhnya kita merayakan K e s e t i a a n DAN TINDAKAN Allah UNTUK MENERANGI HATI DAN HIDUP kita manusia dalam dunia yang suram dan gelap. Lihatlah, hanya Allah-lah yang memasang JARING  = JALA KESELAMATAN agar manusia tidak binasa dalam jurang dosa. Sesungguhnya Allah yang kita imani adalah Allah yang setia untuk MENCAHAYAI HATI MANUSIA AGAR MAU MENCINTAI SESAMANYA.
Maka sebetulnya kata-kata nabi Yesaya  bukanlah kata-kata OMONG KOSONG : “Bangsa yang berjalan dalam kegelapan telah melihat terang yang besar; mereka yang berdiam di negeri kekelaman, atasnya terang telah bersinar. Besar kekuasaanNya dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan…” SELAMAT MERAYAKAN NATAL – TERANG CINTA KASIH DAN BERKAT TUHAN BAGIMU. ***

Salib dan Kebangkitan



ANTARA  SALIB DAN KEBANGKITAN
ADA APA ?



A. Terlahir Dalam Beban Salib
·        Ia dilahirkan di dalam gua = memalukan. Yang memalukan itu selalu membawa penderitaan batin karena ketika hendak bersaksi tentang diri dan Berita Gembira  akan tersandung pada sejarah masa lalu.
·        Kemungkinan dikatakan sebagai anak HARAM. Yang haram itu memalukan.  Selalu membawa penderitaan batin karena diomeli sebagai anak haram.
·        Anak Tuhan koq mengungsi ? Keberanian untuk bersaksi tentang diri sebagai anak Allah kemungkinan tersandung pada realitas masa lalu karena menyadari seolah Allah Bapa-Nya tak membela Dia dari ancaman Herodes. Malu...mas anak Allah koq tidak dibela Allah ?
·        Menyadari, ternyata dirinya hadir di tengah sebuah keluarga Tukang Kayu miskin. Normalnya bila membandingkan status sebagai anak Allah yang mesti tinggal di istana tapi kenyataan tinggal di rumah yang biasa saja. Lagu ia tersandung oleh realitas ini. Tersandung itu kadang memalukan dan memalukan itu membawa penderitaan.

B. Keliling dan Mengajar dengan  Memikul Salib Bathin
·        Yohanes yang dianggap nabi oleh kaumnya ditangkap. Membuat Yesus menyingkir ke Galilea dan tentu Ia pergi dengan  was-was. Sikap was-was selalu memberi beban tersendiri bagi bathin. Yesus yang sedang dalam keadaan batin yang was-was dn tidak tenang  kok bisa  mengajar begitu cemerlang di Galilea tentang 13  topik aktual antara lain : Kotbah di Bukit dengan 8 Sabda Bahagia, tentang Garam dan Terang, Hal memberi sedekah, Hal berdoa, Hal berpuasa, Hal mengumpulkan harta, Hal kekuatiran, Hal menghakimi, Hal yang kudus dan berharga, Hal pengabulan doa, Jalan Yang benar, Hal Pengajaran sesat, Dua macam Dasar, Hal mengikuti Yesus selanjutnya Yesus mengajar dalam perumpamaan dan mengadakan mujizat-mujizat.
·        Ia dianggap penghujat Allah (Saat ia menyembuhkan orang yang lumpuh) = Percayalah hai anaku  dosamu sudah diampuni. Kata beberapa orang Ahli Taurat “ Ia menghujat Allah”.  (Mat. 9:1-8). Yakin akan belaskasihan Allah koq dianggap menghujat Allah.
·        Ia dianggap Agen setan oleh para Ahli Taurat ketika ia menyembuhkan seorang yang bisu (9:32-34). Berbuat baik koq dianggap agen setan.
·        Ia dinggap melanggar peraturan hari sabat. Ketika ia menyembuhkan orang yang mati tangannya (Mat. 12:9-15) Yesus menyindir mereka dengan ungkapan “Kalau pada hari sabat lembu dan dombamu jatuh dalam lobang tidakah kamu akan menangkap dan mengeluarkannya ? Bukankah manusia lebih berharga dari pada domba ? Karena itu boleh berbuat baik pada hari sabat. Sindirn ini membuat mereka sakit hati karena itu mereka sekongkol untuk membunuh dia -------- Lucu koq mau berbuat baik malah mau dibunuh.
·        Ditolak di Nazareth = Tak ada beban yang paling berat selain ditolak di kampung sendiri (Mat. 13:53-58).

Ternyata Yesus dan ziarah pelayanannya dominan diwarnai dengan realitas salib. Selama mengajar dan menyembuhkan orang sakit Yesus lebih banyak memikul salib bathin. Jadi sebenarnya Yesus mengalami  pembunuhan secara actual sejak awal,  dari pada pembunuhan langsung yang akan dialami kemudian. (Pembunuhan actual secara moral)

C. Masuk Yerusalem dan Siap Memikul Salib Fisik
·        Ketika masuk Kota Yerusalem Yesus diterima layaknya seorang Raja. Lama orang Yerusalem mendengar siapa itu Yesus yang lebih banyak mengajar dan menyembuhkan orang sakit  di Galilea. Penduduk Yerusalem  ingin  tahu orang seperti apakah Yesus itu ?
·        Tapi  sayang….ternyata Yesus tidak langsung menebar pesona. Ia malah membuyarkan pesona orang Yerusalem atas diri-nya dengan tindakan yang begitu berani yaitu mengusir semua orang yang berjual beli di halaman Bait Allah.   Sebuah tradisi yang lama berlaku mau dihilangkan karena bagi Yesus Orang Yerusalem telah menghidupi sebuah kebiasaan yang salah. Keberanian Yesus didorong oleh nuraninya yang bening dan pikiran yang jernih karena kebiasaan yang dihidupi itu ternyata tidak sesuai  dengan kepantasan yang harus diberikan kepada Allah.
·        Yesus lalu mengajar seperti biasa, tetapi ia sadar bahwa daya pesona orang Yesusalem terhadap dirinya agak menurun gara-gara tindakannya di bait Allah.
·        Namun Yesus tidak mau melayani hanya karena ingin  dipesonai atau dikagumi tetapi ia lebih mementingkan Misi Utama kedatangan-Nya ke dunia ini yaitu : Mewartakan Kerajaan Allah dan Mengungkapakan Belaskasihan Allah kepada umat manusia. 
·        Setelah mengusir orang di Bait Allah Ia secara berani  mengajar tentang :

Ø Pentingnya memiliki Tobat dalam Hidup (Mat. 21:28-32 Perumpaman tentang Dua orang anak).
Ø Tentang Kerajaan Allah yang harus dihayati dalam hidup ini (Perumpamaan : Penggarap-penggarap kebun anggur, perumpamaan tentang Perjamuan kawin, Perumpamaan tentang gadis bijaksana dan gadis bodoh dan  perumpaman tentang talenta.
Ø Yesus juga mengajar tentang peran hidup sebagai warga negara  yang harus memberi kewajiban kepada negara dengan membayar pajak dan juga supaya orang jangan lupa bahwa ia pun adalah warga Kerajaan Surga karena itu harus memberi apa yang menjadi hak Allah. (Steven Pinker dalam Bukunya The Blank Slate Bicara tentang setiap orang punya 2 KTP).
Ø Tentang Kebangkitan (Mat. 22:23-32 pertanyaan orang saduki)
Ø Tentang Hukum yang terutama (Mat.22:34-40) = Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu, dengan segenap jiwamu, dan dengan segenap akal budimu)
Ø Kotbah tentang akhir zaman yang kemudian diakhiri dengan konspirasi untuk menangkap, menyiksa dan membunuh Dia.

·        Dan mereka memang berhasil mengangkap Dia, selain difasilitasi oleh
Yudas salah seorang murid-Nya yang sepertinya menghedaki agar Yesus harus lebih menunjukan kuasa ke-Allahannya dari pada bertindak biasa-biasa saja. (Sering kita  menggebu-gebuingin  melihat hasil lalu akhirnya membenarkan segala cara)
·        Tetapi juga itu merupakan rencana serius dari orang-orang Farisi dan para Ahli Taurat  yang diwarnai dengan dendam kental atas sikap konsisten Yesus dalam mengajar dan melakukan perbuatan kasih  yang tunjukan sejak awal.
·        Yesus sungguh menunjukan keseimbangan antara apa yang ia katakan dengan apa yang ia buat. Berbeda dengan para Ahli Taurat dan Orang Farisi yang saleh pengajarannya tetapi bobrok sikap hidup dan perbutannya. (Lagu Richardo Archonya --- Yesus Adalah Kata Kerja bukan Kata Benda). 
·        Ia menderita (dipukul, diludahi, disiksa, dipaksa pikul salib ke Golgota).
·        Ia mati (di atas salib)
·        Ia bangkit pada hari yang ketiga.

D. Antara Salib dan Kebangkitan Ada Apa ?
Jawabannya : Ada Kebajikan-kebajikan yang ditinggalkan oleh  Yesus untuk kita. Yesus meminta kita agar seluruh hidup kita tetap diwarnai dengan warisan-warisan yang kita namakan Kebajikan. Kalau begitu apa saja       kebajikan-kebajikan itu ?
·        Kesabaran = Sabar berarti mengerti tentang mengapa tantangan, masalah, persoalan dan penderitaan itu menimpah saya ? Bila tahu sebab munculnya maka kita tidak akan gegabah mempersalahkan orang lain dan diri sendiri.
·        Rendah hati = Rendah hati berarti memiliki kesadaran bahwa saya bukan superman, saya bukan pribadi maha sempurna. Saya tahu bahwa orang lain itu penting bagiku. Mereka mempunyai sesuatu yang saya tidak saya miliki karena itu saya membutuhkan mereka agar saya disempurnakan.
·        Perhatian = Perhatian berarti menempatkan orang lain dalam hati  kita. Menempatkan orang lain dalam hati mengandaikan kita memiliki kadar cinta yang cukup dan karena itu dapat dibagi pada sesama.
·        Peka = Peka berarti pandai membaca apa yang sungguh dialami orang lain. Orang yang peka adalah orang yang memikik mata hati dan telinga hati sehingga ia tak mampu untuk membiarkan orang lain terlunta dalam penderitaan atau kesulitan.
·        Belarasa / Compassio = Belarasa berarti kepekaan untuk membuat pengandaian berdasarkan prinsip SOROT BALIK yaitu ”seadainya dia yang menderita adalah saya bagaimana perasaan saya?”. Perasaan seperti inilah yang menggerakan hati untuk bertindak menolong dan membantu orang (Misereor Superturbam).
·        Mengampuni = Mengampuni berarti melepaskan ikatan yang membelenggu jiwa, hati dan seluruh perasaanku. (Lewis Smedes mengatan  = mengampuni atau memaafkan adalah kekuatan yang membebaskan).
·        Membangkitkan = membangkitkan berarti membawa kehidupan atau semangat baru  bagi sesama. Kita perlu menciptakan susana kebangkitan dalam kehidupan bersama dan sedapat mungkin menghindarkan suasana saling menyalibkan  di komunitas-komunitas kita. Realitas penyaliban akan menghambat kita dalam merealisasikan kebajikan-kebajikan yang kita miliki.